Sabtu, 21 Januari 2017

BOLOS SEKOLAH

   ( di tempat tongkrongan komunitas di pujasera)
Saya       : ayo bolos sekolah besok woy!
Joanda    : ayoo yuuu!
Nabil      : ayooooo mumpung besok mata pelajaranku enak buat bolos wkwk
Ade        : eh jangan besok aku ada ulangan matematika cok!
Uta         : alah cupu bodok kamu dee besok aja aku ulang harian matematika sama biologi!
Udin      : jangan bolos beleng gk baik bolos-bolos kita udah kelas 3 euy kawan hahaha
Saya       : karna kelas 3 itu din makanya kita bolos cok soalnya kalo udh kelas 3 gk bakal kita di    keluarin dari sekolah haha
Joanda  : naaaaaaaaah!!! Mantap memang kata-katanya wahyu bah wkkwk
Uta         : betul memang wahyu!! Ayo udh besok bolos. Mau bolos dimana kita?
Saya       : berenang aja yok kita besokkk ?
Uta         : ayo yuu sekalian aku mau kurusin badan ini haha
Joanda  : ayo sdh yuu sekalian kita bikin video di kolam renang buat posting di instagram haha
Nabil      : naaah bagus memang idenya joanda. Aku ikut deh kalo mau bikin video haha
Ade        : aku gk ikut ah! Mendingan aku ulangan harian biar nilai sekolahku bagus hahaha
Udin      : aku juga gk ikuta ah!
                (singkat cerita yg pergi bolos pun hanya aku, uta, joanda, dan nabil)

JATUH



Sebagai anak laki-laki jadul pasti senang main layang-layang atau layangan. Bahkan layangan tidak saja dimainkan oleh anak-anak tapi juga oleh orang tua. Kalau lagi musim main layangan tiap hari mulai siang sampai hampir maghrib banyak sekali orang mengadu layangan. Nah cerita ini terjadi saat aku masih sekolah TK. Hari itu hari Minggu jadi tidak kesekolah. Masih pagi sekitar jam 8.00 aku sudah mengambil layangan dan coba menaikkan layangan. Pagi itu udara masih tenang belum ada angin bertiup. Tapi namanya anak kecil tidak mikir ada angin apa tidak. Yang penting main layangan. Disuruh makanpun bilang nanti saja.

Waktu itu aku ikut pamannya ibu saya, rumahnya merangkap sebagai warung kelontong. Rumahnya dipinggir jalan dipertigaan jalan. Kendaraan yang dominan saat itu adalah delman. Ditempatku delman disebut dokar. Di jalan sekitar warung itu merupakan tempat dokar mangkal / parkir menunggu penumpang. Biasanya jika sudah “narik” saat mangkal kuda diberi minum dan makan. Makanan kuda adalah rumput yang sudah dipotong kecil-kecil (dicacah) dicampur dedak dan diberi air. Makanan kuda tersebut ditaruh didalam ember (didaerahku disebut komboran)

Aku main didepan rumah dan sekitarnya. Karena belum lihai dan tidak ada angin maka layangan pun tidak naik-naik. Namun begitu aku terus saja mencoba. Kalau kurang angin, main layangan biasanya menaikkannya sambil mundur-mundur. Demikian juga aku terus mencoba dengan manarik-narik benang layangan dan sambil mundur.
Kalau sudah begitu tidak lagi memperhatikan sekitar, yang dilihat adalah layangan (yang nggak naik-naik). Saat mundur terus itu tiba-tiba .... gubrak ....aku tersandung benda yang ada dibelakangku. Benda itu tak lain ember tempat makanan kuda. Akupun jatuh terduduk di ember tempat makan kuda alias komboran itu. Sakitnya tidak seberapa tapi saat aku terduduk diember itu kepala kuda berada diatas kepalaku dengan giginya yang gede-gede. Aku takut kalau digigit, maka aku menangis keras-keras. Kemudian ditolong oleh pak Kusir dan dibawa masuk kerumah. Celana belepotan dedak dan rumput. Untungnya (orang Jawa selalu dapat untung) kuda tadi tidak kaget. Kalau kaget dan terus lari bisa-bisa aku tertabrak / terlindas dokarnya. Sejak itu aku tidak boleh lagi main layangan dijalanan.

MEMANCING DENGAN TEMAN



Angin berhembus kencang dan terdengar suara gelombang-gelombang air kecil disertai kicau-kicau burung. itulah yang aku rasakan setiap pergi memancing ke waduk wonogiri pada hari libur bersama temanku.
         
Sesampainya kami dilokasi yang cukup nyaman untuk kami,setelah itu kami mempersiapkan alat-alat pancingnya.
“Gung,klamu menyiapkan umpan,dan alat-alat pancingnya bagianku.”Ucapku untuk membagi tugas kami.
“Baiklah.”Balas Agung.
 Setelah semuanya beres,kami bergegas untuk mulai mencari ikan.

“Gung,ayo lomba banyak-banyakan mendapat ikan,siapa yang menang nanti akan membawa pulang ikannya.”Ajakku.
“Baiklah,siapa takut.”Balasnya.
Dan cukup lama kami memancing, kedudukannya pun juga baru 1-1, karena kami belum profesianal. Lalu saetelah Agung bosan karena dia belum mendapat ikan lagi maka dia mengeluarkan jurusnya,yaitu asal-asalan.
“Gung,apa yang kamu lakukan ?”Tanyaku.
“Ah,berisik! Diam dan lihatlah sang master beraksi!” Balasnya.
            Lalu dia membuat sebuah gumpalan umpan ikan yang cukup besar,setelah selesai membuatnya segeralah dia melelparkannya dengan sekuat tenaga hingga mampu hampir mencapai tengah waduk.
            Sudah cukup lama dia menanti dan aku sudah mendapat satu lagi ikan. Setelah lama menunggu akhirnya ujung pancingnya bergerak, dan segera mungkun dia menariknya.
            “Ah,berat sekali sepertinya ikan besar.”Ujarnya.
            Lalu dia membiarkan dulu ikan itu berenang kesana-kesini karenamenunggu ikan itu menyerah dan takut jika senarnya putus. Tapi bukannya lelah, ikan itau malah berenang menuju senar-senar pancing milik bapak-bapak yang sedang memancing juga. Dan akhirnya,”Byur.. Byur.. Byur..” Suara pancing-pancing yang tercebur ke air, karena ikut terseret senar Agung yang ditarik ikan itu. Lalu ikan itu pun akhirnya juga terlepas.
            Agung pun kecewa dan minta maaf kepada bapak-bapak yang pancing-pancingnya sudah tercebur, dan setelah itu mengajakku pulang.

PENGALAMAN LIBURAN SEKOLAH



Pengalaman menyenangkan saya Di saat liburan sekolah ,saya dan teman teman saya pergi berlibur ke rumah orang tua teman saya yang terletak di padalarang .kami ingin segera sampai di tujuan tersebut dan kami pun memutuskan untuk pergi kesana menggunakan sebuah angkutan kota yang di sebut kereta api agar cepat sampai tujuan .
saat perjalanan menuju rumah teman saya ,saya membeli oleh oleh dulu untuk orang tua teman saya .
sore itu saat kami sampai di tujuan ,kami pun langsung menuju rumah teman saya dan saat masuk ke rumah nya kami langsung bersalaman kepada orang tua teman saya yang sudah menunggu di rumah nya dan kami pun langsung memberikan oleh oleh yang tadi di beli di perjalanan .dan kami pun istirahat dulu sejenak dan meminun segelas teh yang di seduh dengan air dingin ..

setelah cukup beristirahat ,kami langsung menuju ke persawahan milik teman saya dan disana saya dan teman teman saya menikmati pemandangan alam yang indah menakjubkan ,karena udara nya masih sejuk dan hamparan sawah pun masih luas dan sungai sungai pun air nya masih mengalir jernih .kami pun tidak sia sia karena telah di ajak oleh seorang teman saya untuk berlibur ke kampung halaman nya itu ..

saat sore menjelang maghrib tiba ,kami bergegas untuk kembali pulang .dan kami tidak lupa untuk berpamitan kepada orang tua teman saya ..
saat akan pulang ke rumah ,saya menuju stasiun terlebih dahulu dahulu untuk membeli tiket kereta api .saat kami mengantri untuk membeli sebuah tiket ternyata dompet teman saya mendadak hilang karena di curigai adanya pencopet . teman saya pun binggung karena tidak ada lagi uang yang tersisa di saku nya dan dia tidak bisa membeli tiket ,dan tidak jauh dari stasiun kereta itu kami memutuskan untuk mencari dompet teman saya dulu yang barang kali terjatuh di dekat stasiun .
ternyata ,dompet teman saya sudah di temukan dan isinya pun tetap utuh ,untung saja tidak ada barang yang hilang .dompet teman saya terjatuh karena teman saya tidak benar memasukan dompet nya ke dalam saku celana nya .dan kami pun kembali mengantri untuk membeli tiket kereta..
dan tidak lama kemudian ,kereta pun datang dan kami bergegas untuk naik ke kereta tersebut ,sesampai nya di stasiun bandung ,kami langsung menaiki sebuah angkutan umun lagi untuk memperdekat  jarak pulang ke rumah ,setelah sampai di depan jalan raya yang dekat dengan rumah masing masing ,kami pun berpisah untuk pulang ke rumah masing masing ..

Kenangan Putih Biru Tua Menuju Putih Abu-Abu



   

       Pada pagi hari di awal musim panas ini hembusan angin yang menyentuh tubuhku yang hangat ini, memandang ke langit biru betapa bahagianya aku masih bisa menghirup udara segar disekitarku, mendengar kicauan burung di atas pohon itu. Pagi ini adalah hari pertama sekolah menengah pertamaku di SMP 2 Maros dan aku telah menjadi salah satu siswa disana, aku sangat bangga bisa menjadi siswa SMP 2 Maros. Aku berangkat bersama dengan kedua orang tuaku disaat aku turun ayahku berkata “Belajar dengan baik ya nak, jangan bermain pada saat guru menjelaskan”, “iya ayah” kataku. Aku pun menuju kelas baruku dengan senyuman yang terpampang pada wajahku ini, menyapa teman-temanku pada masa yang masih anak ingusan itu hehe…eh maksudnya masa sekolah dasar dulu, pada saat pencarian kelas aku bingung aku berada di kelas yang mana , ternyata dalam kelasku ini aku sekelas dengan temanku yang biasa dipanggilnya sih Nona dan teman taman kanak-kanakku dulu yang dipanggil Nur. Eh pas masuk kelas bangku bagian depan sudah ada yang punya, dengan hati kesal dan kecewa aku pun bersama Nona terpaksa duduk dibangku paling pojok belakang. Pada saat perkenalan semua teman kelasku merasa malu dan segan menyebutkan namanya, pada waktu perkenalanku aku berdiri “perkenalkan nama saya Ratih Kurniati, tanggal lahir saya 12 Juli 1998…” ucapku dengan malu, awal pertama sekolah menengah pertamaku bersamaan dengan tanggal dan bulan kelahiranku, itulah aku sangat malu pada saat perkenalan.